May 20, 2007

Raket Anti Nyamuk


Hari Selasa, 15 Mei 2007, sekitar jam 20.30 wib secara tidak sengaja saya kesundut raket anti nyamuk (padahal dalam keadaan off). Anda sendiri pernah enggak kesetrum raket anti nyamuk? Sakitnya ternyata maknyos juga. Bagi yang belum pernah merasakan –sakitnya barangkali tengah2 antara kesetrum listrik PLN sama ‘kemeng’ waktu siku kita kesenggol benda keras. Sekitar 3 menit efeknya baru hilang. Pernah membayangkan jadi nyamuk? Lalu suatu saat ada manusia –yang sebenarnya Anda (behalf of a mosquito) tidak bermaksud menggigitnya- berusaha mencablek Anda. Cethuarrrr! Anda kena. Tapi apesnya… belum mati. Masih krugel krugel antara hidup ke sakaratul maut. Pasti sakitnya bukan kepalang bukan? Pernahkah terbetik empati Anda terhadap nyamuk tersebut? Bayangkan bahwa nyamuk itu perlu hidup dan berkembangbiak untuk the next generation -di alam tropis.
Tropis. Hidup di alam tropis selain mendatangkan benefit berupa keanekaragaman hayati tetapi pada sisi lain adalah mudah terjangkitnya penyakit menular. Nyamuk jenis aides aigepti dituding menjadi salahsatu aktor utama dalam terjangkitnya penyakit DBD. Berita yang dikutip dari Suara Karya menyebutkan bahwa sejak Januari hingga 11 April 2007 korban meninggal dunia di DKI Jakarta mencapai 17 orang dari korban sebanyak 1782 orang. Lalu upaya Pemda? Fogging, pengasapan. Kemudian menyosialisasikan tentang pencegahan berupa 3M yaitu Mengubur, Menutup, dan Menguras. Perseteruan antara manusia dengan nyamuk sepertinya memuncak tahun ini. DKI Jakarta sebagai proivinsi dengan korban terparah nomor 2 (dua) sesudah Jawa Barat akan mengklaim demam berdarah dengue ini sebagai bencana nasional. Gubernur Bang Yos bahkan akan menindak mereka yang menolak kawasannya diasepin. Pengasapan apakah memang solusinya? Kita harus berpikir dan bertindak secara lebih arif. Harus ada solusi perseteruan antara 2 makhluk ini, untuk menyelamatkan peradaban manusia dan melestarikan species nyamuk agar tidak punah. Mungkin Anda tidak tahu bahwa nyamuk pun membuat planning dengan menjadikan generasi berikutnya jadi kebal (immune, resistant) terhadap pengasapan. Kita perlu cara perdamaian untuk memecahkan perseteruan ini. Jangan membuat konflik berkepanjangan. Kita dimanfaatkan oleh Pasar (produsen raket nyamuk, obat nyamuk, dan cairan kimia) untuk merogoh saku kita dan membuat mereka semakin kaya raya. Padahal semestinya, kita harus bergandengan tangan dengan nyamuk untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Sediakan nyamuk hidup di tanaman dan tumbuhan beserta taman yang asri. Nyamuk hidup di rumah karena dia kehilangan tempat tinggal alaminya. Hutan-hutang jangan ditebangi, sediakan nyamuk tempat tinggal yang nyaman!

No comments: